#skip to content | #skip to menu | #skip to footer

Penguasa dan Yang Terbawah.



June 28, 2009 |


“Dirimu meninggalkanku,, saatku benar-benar mencintaimu,, jejakmu semakin menjauh,, saat hatiku luluh karenamu”

** dimana para penguasa itu seakan-akan sudah lupa akan apa yang membuat ia menjadi kuasa dan bertahta, dimana yang terbawah tertekan ketika penguasa semakin jauh dan mulai tak perduli… **

“seharusnya kau ada disini,, saatku menangis,, semestinya kau memelukku,, saat aku ringkih”

** seharusnya penguasa itu ada diantara mereka yang terbawah, tertekan, seharusnya mereka dirangkul ketika mereka rapuh setelah menghadapi berbagai macam cobaan dan musibah hidup yang pelik **

"sadarkah engkau bagaikan embun pagi, sejukan mataku.. engkau adalah resah gelisahku"

** yang terbawah selalu mengharapkan yang terbaik dari penguasa, karena penguasa adalah harapan hidup mereka, harapan untuk bisa bangkit dari keterpurukan **

“ribuan janji kau luapkan padaku,, berjuta kata cinta kau tanam diharapku”

** ketika berharap akan tahta, penguasa yang tiba-tiba menjadi pengarang bebas meluapkan janji-janji, kata ‘cinta’, dan menanamkan harapan bagi mereka yang terbawah, namun…. **

“akankah engkau kan datang menjamah belai rambutku,, engkau adalah bayangan diriku”

** setelah memiliki tahta itu, akankah penguasa kan tetap perhatikan mereka yang terbawah dan tertekan? Taukah kau wahai penguasa, kau adalah mereka, dan mereka adalah kau, karena kita manusia, sama² mahluk Tuhan. seharusnya kita saling menjaga sesama. Jangan lupakan yang terbawah jika sudah berada dipuncak teratas.. **

:: Inspired & Lyric by : The Moon – Embun, click here for the video on youtube ::


P.S : i've got an award from Genial , voila!