#skip to content | #skip to menu | #skip to footer

Real – Reality – Realita.



June 01, 2009 |

Seberapa besarkah konsumsi kita untuk sesuatu hal yang tersuguh dengan atas nama “REALITY”? sudah pasti besar. Mau bukti? Lihat saja beberapa program di beberapa stasiun tv swasta. Sebuah realita kehidupan dipaparkan secara gamblang tanpa peduli dampak berkepanjangannya kelak. Namanya juga bisnis tv mbak.. rating jadi tuntutan donk! Lah, apakah hanya karena rating tinggi dengan arti peminatnya banyak jadi masyarakat Indonesia yang katanya lebih dari 200 juta penduduk ini dicekokin acara yang itu-itu saja? Sudah cukup deh dengan banjirnya sinetron dimana-mana. Sudah cukup juga acara musik yang tampilannya begitu-begitu juga. Dulu, acara gosip dimana-mana. Apakah para stasiun tv tsb belum berani menjadi lain dari yang lain. hey! Kita juga butuh sesuatu yang beda dan bermanfaat!

Come on! Be more creative, please! Saya rasa sebuah reality tentang realita itu ga terlalu penting yah! Banggakah kita mengumbar kebobrokan kita ataupun keluarga? Hello! seluruh Indonesia nonton lho! Dan belum tentu juga yang REAL itu bener² REAL, karena semua itu juga proses dari ‘action’ and ‘cut’ yang disempurnakan dengan proses ‘editing’. Namun, ada beberapa reality show yang menurut saya ‘bisa’ lah sebagai pembelajaran masyarakat. Misalnya, ‘Tukar Nasib’ dan 'Jika Aku Menjadi’. Yang lain? saya ga tau deh!

Yahh.. maaf-maaf saja. saya sadar saya juga tidak sempurna. Saya tau, mungkin juga sisi kreatifitas saya tidak sampai ke hal-hal yang seperti itu. Tapi apa salah saya memberikan kritik? Toh saya juga salah satu penikmat televisi. Wajar saya protes jika sesuatu yang disuguhkan tidak sreg bagi saya. Ini reality juga lho! tentang perasaan saya yang real dan uneg-uneg saya sendiri. Anda mau uneg-uneg? Silahkan goreng sendiri.. :D


P.S : to ma ‘special’ secret admirer,, dankie so much for ya kindness ;) Guess Who!?