kemarin sore, saya kehilangan sosok sahabat. setelah beberapa hari bertarung dengan sakitnya, akhirnya ia pergi meninggalkan saya dan kenangan yang sulit untuk dilupakan. kalau mengingatnya kembali,, ingin rasanya menyendiri dan menangis sejadi-jadinya. saya telah kehilangan dia!
saya memanggilnya, "adek.." karena sudah seperti adik saya sendiri, walaupun dia hanya seekor hewan, hanya seekor kucing. tapi ia seperti keluarga saya sendiri, saya sangat menyayanginya. pertama kali saya bertemu dengannya, ketika itu ia sedang menangis di depan rumah saya, ia sedang terjepit papan di selokan. tak tega, saya bawa dia pulang, dan saya rawat dia. seminggu kemudian, tubuhnya mulai sehat dan kuat, dan mulai bisa berjalan sendiri. hari demi hari, saya yang selalu merawatnya, memberikan ia makan atau minum susu, sampai membersihkan kotorannya. hingga akhirnya,, penyakit meradangnya kembali. tiba² ia tergolek lemas tak berdaya. saya dan mama bergantian merawatnya. sedih sekali melihatnya! ia begitu kecil, badannya yang tadinya sudah mulai gemuk, kini berangsur kurus kering, bulunya rontok. ntah penyakit apa yang meradangnya. ia hanya bisa tidur tergeletak, menangis, dan meraung kesakitan. perih dan sedih rasanya mendengar suara tangisnya. sehingga saya dan mama memohon doa agar Allah cepat mengambil nyawa-nya, daripada ia merasakan derita yang begitu lama dan menyakitkannya.
dan akhirnya sabtu sore, ia menghembuskan nafas terakhirnya. ucapan "Alhamdulillah.." yang keluar dari bibir saya pertama kalinya, mengingat begitu menderitanya ia selama sakitnya. kemudian, saya menguburnya sendiri didepan rumah seperti layaknya seorang manusia, dan tak kuasa rasanya seperti kehilangan kerabat sendiri, tanah itu saya siram dengan air mata. "adek.. pergilah dengan tenang sayang.. semoga Allah memberikan surga terindah untukmu.."
saya memanggilnya, "adek.." karena sudah seperti adik saya sendiri, walaupun dia hanya seekor hewan, hanya seekor kucing. tapi ia seperti keluarga saya sendiri, saya sangat menyayanginya. pertama kali saya bertemu dengannya, ketika itu ia sedang menangis di depan rumah saya, ia sedang terjepit papan di selokan. tak tega, saya bawa dia pulang, dan saya rawat dia. seminggu kemudian, tubuhnya mulai sehat dan kuat, dan mulai bisa berjalan sendiri. hari demi hari, saya yang selalu merawatnya, memberikan ia makan atau minum susu, sampai membersihkan kotorannya. hingga akhirnya,, penyakit meradangnya kembali. tiba² ia tergolek lemas tak berdaya. saya dan mama bergantian merawatnya. sedih sekali melihatnya! ia begitu kecil, badannya yang tadinya sudah mulai gemuk, kini berangsur kurus kering, bulunya rontok. ntah penyakit apa yang meradangnya. ia hanya bisa tidur tergeletak, menangis, dan meraung kesakitan. perih dan sedih rasanya mendengar suara tangisnya. sehingga saya dan mama memohon doa agar Allah cepat mengambil nyawa-nya, daripada ia merasakan derita yang begitu lama dan menyakitkannya.
dan akhirnya sabtu sore, ia menghembuskan nafas terakhirnya. ucapan "Alhamdulillah.." yang keluar dari bibir saya pertama kalinya, mengingat begitu menderitanya ia selama sakitnya. kemudian, saya menguburnya sendiri didepan rumah seperti layaknya seorang manusia, dan tak kuasa rasanya seperti kehilangan kerabat sendiri, tanah itu saya siram dengan air mata. "adek.. pergilah dengan tenang sayang.. semoga Allah memberikan surga terindah untukmu.."
makam "adek.."** Blog-BlackInNews: OI! saya ikutan Djarum Black, BlackBlogCompetition nih! moga² jurinya baek, jadi tanpa pikir panjang saya dimenangin! klu pun ga menang, doain BB-nya nyasar ke sayah! :D **